Perihal Monetisasi yang Berlebihan, Valve Beri Teguran Kepada Pengembang Game Dota 2

Tigafase.com - Dota 2 adalah salah satu game besutan Valve yang sangat populer hingga saat ini.

Dengan minat yang tinggi itu pula, tak sedikit pengembang yang membuat custom game dengan menerapkan sistem monetisasi.

Seperti diketahui, Dota 2 memberikan ruang kepada pengembang untuk menciptakan custom game. Hanya saja, kali ini Valve menganggap para pengembang berlebihan.

Baca Juga: Mengenang Turnamen Paling Berkesan dalam Hidupnya, Ini Kata Puppey Sang Legend Pro Player Dota 2

Mengingat rata-rata mereka keluar dari kebijakan, seperti menggunakan 3rd Party.

Menanggapi hal ini, Valve memberikan teguran keras kepada setiap pengembang melalui email.

Dalam surat elektronik tersebut, Valve menjelaskan bahwa segala bentuk monetisasi custom game dalam Dota 2 harus dihentikan paling lambat tanggal 17 Agustus 2023.

Selain itu, Valve juga menekankan agar para pencipta custom game segera melaporkan bagaimana ukuran serta bentuk monetisasi mereka, sebelum tanggal yang ditentukan.

Keputusan ini diambil dari banyaknya keluhan pemain yang menganggap sistem monetisasi terkadang tidak masuk akal, sehingga muncul istilah "pay to win".

Meski demikian, ada beberapa yang memiliki sistem Battle Pass resmi yang dijual di Store Dota 2, seperti Auto Chess, Element TD, Roshpit Champions, dan lainnya.

Baca Juga: JerAx Siap Jadi Teman Curhat Gratis Untuk Siapapun yang Ingin Berkembang Menjadi Pro Player Dota 2

Selain demi meningkatkan kenyamanan pemain, tujuan Valve memberi teguran juga disinyalir untuk merangkul para pencipta mode arcade.

Sehingga para pencipta arcade tersebut dapat melakukan monetisasi game yang mereka ciptakan secara resmi tanpa perlu menggunakan pihak 3rd Party.

Sebagai informasi tambahan, Dota 2 merupakan game real time strategy yang merupakan pengembangan dari Dota.